Bangun ruang sisi lengkung merupakan materi pokok yang harus dipelajari di kelas IX. Tujuan mempelajari materi tersebut agar siswa dapat menentukan volume dan luas permukaan suatu bangun ruang sisi lengkung seperti: tabung, kerucut dan bola. Akan tetapi, sebelum masuk ke dalam permasalahan volume dan luas permukaan, pertama-tama guru sebaiknya membekali siswa dengan membangun ide terkait terbentuknya suatu bangun ruang. Langkah awal yang saya lakukan adalah menceritakan terbentuknya bangun ruang. Sebagai contohnya adalah tabung. Sebuah lingkaran ditumpuk sebanyak tingginya. Sampai pada hasil jadi berupa Tabung. Dari gambaran tabung itu saya bawakan model sebuah tabung. Dari model itu saya meminta siswa untuk membuat sebuah tabung dengan ukuran bebas, terbuat dari selembar kertas dan peralatan yang sudah saya sediakan. Peralatan yang ada seperti jangka dan penggaris. Selanjutnya saya bagi siswa menjadi dua kelompok A dan B. Berikut hasil jadi Tabung dari kelompok A dan B:
Penalaran pembuatan tabung A dari Kelompok A:
1. Siswa mengambar dua buah lingkaran pada kertas yang disediakan menggunakan jangka.
2. Siswa memotong kedua Lingkaran.
3. Siswa membuat garis lurus pada kertas.
4. Siswa menggelindingkan lingkaran perlahan pada kertas sepanjang garis yang sudah dibuat
5. Siswa membuat patokan seberapa panjang garis sesuai dengan satu gelindingan lingkaran lalu membuat garis lebarnya sehingga membentuk persegi panjang.
6. Siswa memberikan batas pada persegi panjang sebagai tempat untuk menempel.
7. Siswa mentempel sisi panjang dari persegi panjang mengelilingi lingkaran pertama sehingga membentuk selimut tabung.
8. Siswa mentempel lingkaran kedua sebagai tutupnya.
9. Jadilah tabung A
Penalaran pembuatan Tabung B dari Kelompok B:
1. Siswa menggambar dua buah lingkaran pada kertas yang disediakan dengan jangka.
2. Siswa memotong dua lingkaran tersebut.
3. Siswa membuat persegi panjang pada kertas dan memotongnya.
4. Siswa menggulung potongan persegi panjang menyesuaikan seberapa luas lingkaran sehingga membentuk selimut.
5.Siswa mentempelkan selimut pada lingkaran.
6. Siswa mentempelkan lingkaran kedua sebagai tutup
7. Karena ada sisa luasan pada alas dan tutup, siswa mengguntingnya.
8. Jadilah seperti gambar B.
Berdasarkan hasil proses penalaran mereka membuat model tabung dapat dilihat bahwa A cukup ternalar dibandingkan B. Akan tetapi, baik A ataupun B sama-sama hampir menyentuh ide bahwa panjang selimut tabung sama dengan keliling lingkaran.
Untuk pembelajaran selanjutnya tidak ada salahnya proses pembutan tabung dijadikan sebagai alat berfikir. Setiap proses, A dan B, diceritakan kemudian siswa diminta untuk memikirkan, membandingkan, dan mengkritisinya. Kalau perlu dipraktikkan. Kemudian siswa diajak pada pemahaman yang sama bahwa:
1. Alas dan tutup tabung memiliki luasan yang sama.
2. Selimut tabung berupa persegi panjang.
3. Panjang selimut sama dengan keliling lingkaran.
4. Barulah masuk kedalam rumusan.
Evaluasi
1. Dari 7 siswa hanya 4 yang akif memberikan sumbangan pikiran, sisanya menggaris dan menggunting.
2. Saya tidak memberi pengarahan sehingga terjadi kesalahan di kelompok B.
3. Saya tidak membagi kelompok secara acak sehingga kemampuan siswa di kelompok A lebih baik dibandingkan kelompok B.
4. Saya tidak sempat menarik kesimpulan bahwa panjang selimut sama dengan keliling lingkaran serta tidak menekankan ulang rumusannya.